SELAMAT DATANG DI BLOG SEGI RAMADHAN

Desa Lebak Agung

  1. Desa Lebak Agung 
    KONDISI EKSISTING

    3.1
    BATAS ADMINISTRASI

    Desa Lebak Agung merupakan salah satu desa berada di Kecamatan Karangpawitan yang memiliki luas lahan sebesar 327,703 ha yang terdiri dari 11 RW dan 31 RT dengan ketinggian dari permukaan laut sebesar 780-1.100mdpl, jarak tempuh dari ibukota kecamatan ± 7 km kearah tenggara dan jarak tempuh dari ibukota kabupaten Garut ± 9 km ke arah timur. Menurut Shcmid and Ferguson secara klimatologi Desa Lebak Agung memiliki curah hujan ± 5 mm jumlah hujan adalah 2 bulan dengan suhu rata-rata harian sebesar 28˚ C.
    Secara administrasi Desa Lebak Agung merupakan desa yang memiliki kesamaan geografis, kultur dan sejarah dengan desa sekitar, yang dibatasi oleh :
    Sebelah Utara       : Kelurahan Lebakjaya dan Desa Tanjungsari
    Sebelah Timur       : Desa Godog
    Sebelah Selatan    : Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota
    Sebelah Barat        : Desa Suci




    3.2
    KARAKTERISTIK DEMOGRAPI DESA LEBAK AGUNG

    3.2.1  JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN
    Berdasarkan data dari potensi desa dan PJM Pronangkis Desa Lebak Agung menerangkan bahwa  angka kelahiran dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan yang akan berdampak pada penambahan jumlah penduduk. Apabila penambahan jumlah penduduk ini tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang baik maka kualitas sumberdaya manusia tidak menghasilkan kualitas manusia yang sehat dan produktif. Begitu juga dengan permasalahan kemiskinan, desa Lebak Agung masih dalam kategori angka kemiskinan tinggi yang tersebar di seluruh rukun warga dan perkampungan di desa Lebak Agung.

    Tabel 3.1, Data Kependudukan Desa Lebak Agung
    NO
    DATA
    JUMLAH
    1
    Jumlah penduduk
          6.476
    Orang
    2
    Jumlah Kepala Keluarga
            1.694
    KK
    3
    Jumlah Penduduk Perempuan
                  3.128
    Jiwa
    4
    Jumlah Penduduk Laki-laki
                  3.348
    Jiwa
    5
    Jumlah Keluarga Miskin
    1.440
    KK
    6
    Jumlah Keluarga Sedang/ Menengah
    162
    KK
    7
    Jumlah Keluarga Kaya
    92
    KK
    Sumber : Data Potensi Desa dan PJM Pronangkis Desa Lebak Agung, tahun 2012

    Dari data diatas menunjukan bahwa jumlah keluarga kategori miskin sebesar 1.440kk atau 85,02 %, kemudian jumlah keluarga sedang / menengah sebesar 162 kk atau 9,52 % dan sumlah keluarga kaya /agnia sebesar 92 kk atau 5,46 % dari jumlah  kepala keluarga di desa Lebak Agung.

    Berdasarkan data potensi desa pada tahun 2012, jumlah penduduk di desa Lebak Agung adalah sebesar 6.476 jiwadimana jumlah penduduk perempuan dan laki-laki hampir seimbang yaitu 3.128 jiwa penduduk perempuan dan 3.348 jiwa penduduk laki-laki.
    Desa Lebak Agung memiliki kepadatan penduduk rata-rata 10 jiwa per km, dimana jumlah penduduk yang terpadat berada di RW 03 sebesar 787 jiwa dan terkecil berada di RW 10 sebesar 336 jiwa
    Berdasarkan data penduduk menurut kelompok umur, di Desa Lebak Agung tenaga produktif lebih dominan sebesar 4.112 jiwa atau sebesar 64 %, yang mampu mengatasi usia non produktif 2.364 jiwa atau sebesar 36 %.
    Dengan usia produktif lebih banyak memberikan indikasi terbukanya peluang usaha dan meminimalisir dari pengangguran. Namun dalam kenyataannya peluang usaha di usia produktif  ini hanya terbuka disektor informal yaitu pedagang dan buruh, selebihnya mengalami kesulitas untuk mendapat pekerjaan tetap.


    Tabel 3.3 Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
    Sumber : Data Podes Lebak Agung
    3.2.3  JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN 

    Dari tingkat pendidikan desa Lebak Agung memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk yang tamat SD/ sederajat sebesar 1.684 orang menunjukan rangking tertinggi atau 26 % dari jumlah penduduk secara keselurahan.
    Jumlah penduduk yang telah mengenyam pendidikan perguruan tinggi berjumlah 27 orang atau sebesar 0,42 % dari jumlah penduduk desa Lebak Agung.
    Dari gambaran tersebut tingkat pendidikan formal di desa Lebak Agung relatif rendah, untuk meningkatkan SDM perlu mengembangkan pendidikan alternatif yang berhubungan dengan peningkatan usaha ekonomi untuk tercapainya kesejahteraan.


    3.2.4  JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN



    Data penduduk desa Lebak Agung berdasarkan jenis pekerjaan didominasi oleh buruh tani berjumlah 1.921 jiwa atau sebesar 53,41 % dari jumlah angkatan kerja di desa Lebak Agung. Sedangkan sektor pekerjaan yang paling sedikit adalah montir berjumlah 2 orang atau sebesar 0,06% dari jumlah angkatan kerja.
    Jenis pekerjaan di desa Lebak Agung di sektor informal berjumlah 3.155 jiwa atau sebesar 87,71 % dari angkatan kerja sedangkan untuk sektor formal sebesar 442 jiwa atau sebesar 12,29 % dari angkatan kerja.

    Secara keseluruhan di desa Lebak Agung menganut agama Islam sebagai pedoman hidupnya, dunia islam sangat kental dalam kehidupan sehari-hari.
    Berdasarkan catatan sejarah bahwa daerah ini merupakan tempat awal penyebaran islam di Kabupaten Garut dengan Sunan Rohmat Suci atau Prabu Kiansantang atau Galantrang Setra sebagai penyebar agama islamnya.
    SEJARAH GODOG DAN PENYEBARAN ISLAM
    Pada tahun 1372 Masehi Prabu Kiansantang menyebarkan agama Islam di Galuh Pakuwan dan dia sendiri yang mengkhitanan orang yang masuk agama Islam.
    Tahun 1400 Masehi, Prabu Kiansantang diangkat menjadi Raja Pajajaran menggantikan Prabu Munding Kawati atau Prabu Anapakem I,namun Prabu Kiansantang tidak lama menjadi raja karena mendapat ilham harus uzlah, pindah dari tempat yang ramai ketempat yang sepi.
    Dalam uzlah itu beliau diminta agar bertafakur untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam rangka mahabah dan mencapai kema’ripatan. Kepada beliau dimintakan untuk memilih tempat tafakur dari ke-3 tempat yaitu Gunung Ceremai, Gunung Tasikmalaya, atau Gunung Suci Garut.
    Waktu uzlah harus dibawa peti yang berisikan tanah pusaka. Peti itu untuk dijadikan tanda atau petunjuk tempat bertafakur nanti, apabila tiba disatu tempat peti itu berubah (godeg), maka disanalah tempat dia tafakur, dan kemudian nama Kiansantang harus diganti dengan Sunan Rohmat. Sebelum uzlah Prabu Kiansantang menyerahkan tahta kerajaan kepada Prabu Panatayuda putra tunggal Prabu Munding Kawati. Setelah selesai serah terima tahta kerajaan dengan Prabu Panatayuda, maka berangkatlah Prabu Kiansantang meninggalkan Pajajaran.
    Yang dituju pertama kali adalah gunung Ceremai. Tiba disana lalu peti disimpan diatas tanah, namun peti itu tidak godeg alias berubah. Prabu Kiansantang kemudian berangkat lagi ke gunung Tasikmalaya, disana juga peti tidak berubah. Akhirnya Prabu Kiansantang memutuskan untuk berangkat ke gunung Suci Garut. Setibanya di gunung Suci Garut peti itu disimpan diatas tanah secara tiba-tiba berubah ( godeg ).
    Dengan godegnya peti tersebut, itu berarti petunjuk kepada Prabu Kiansantang bahwa ditempat itulah, beliau harus tafakur untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
    Tempat itu kini diberi nama Makam Godog, Prabu Kiansantang bertafakur selama 19 tahun,sempat mendirikan mesjid yang disebut Masjid Pusaka Karamat Godog yang berjarak dari makam godog sekitar kurang lebih 1 Km.
    Prabu Kiansantang namanya diganti menjadi Syeh Sunan Rohmat Suci dan tempatnya menjadi Godog Karamat. Beliau wafat pada tahun 1419 M atau tahun 849 Hijriah. Syeh Sunan Rohmat Suci wafat ditempat itu yang sampai sekarang dinamakan Makam Sunan Rohmat Suci atau makam godog


Memuat

0 Response to "Desa Lebak Agung"

Posting Komentar